yang udah baca

Senin, 31 Mei 2010

Terpaksa Jatuh Cinta

Aku pernah berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak mudah jatuh cinta dan untuk jatuh cinta hanya kepada wanita yang sudah pasti juga mencintaiku. Aku juga berjanji untuk tidak membiarkan hatiku kembali terluka dan berjanji untuk tidak lagi membuat mimpi-mimpiku berakhir kecewa.Aku tidak ingin lagi jatuh cinta dan kemudian berakhir sia-sia.
Tapi tampaknya aku harus meminta maaf kepada diriku, hatiku dan juga mimpi-mimpiku, karena aku telah jatuh cinta lagi. Karena mungkin aku akan terluka lagi dan karena mungkin semuanya akan kembali berakhir sia-sia.
Selama hampir 1,5 tahun, wanita dan cinta tidak menjadi prioritas utama buatku. Memiliki usaha yang mandiri menjadi peringkat teratas dalam daftar impianku. Selama 1,5 tahun itu tak satupun wanita yang membuatku tertarik, tak peduli seberapa mempesonanya dia. Tetapi semuanya berubah ketika aku memulai bekerja d tempat yang baru, di tempat itu aku bukan satu-satunya orang baru, lebih dari duapuluh orang juga bersatus pegawai baru. Dan satu diantara mereka berhasil membuatku terpesona.
Entah keindahan senyumnya atau mungkin suara tawanya yang menggetarkan hati,mampu mencuri perhatianku. Penampilannya yang sederhana dan biasa, gaya bicaranya, serta ide dan pemikirannya benar-benar membuatku terpesona. Aku pun mencoba untuk lebih mengenalnya, mencoba mengetahui siapa dia sebenarnya,dan ternyata dia hanyalah wanita biasa yang begitu istimewa. Aku yakin dia bukan wanita terindah yang pernah diciptakan Allah, aku yakin Allah menciptakan banyak wanita yang jauh lebih cantik daripada dia. Tapi kecantikannya sudah cukup untuk membuatku terpesona. Tapi keindahannya sudah sangat cukup untuk memaksaku jatuh cinta. Dan aku pun harus “terpaksa” jatuh cinta.
Bagi aku, jatuh cinta itu bukanlah hal yang bisa aku hadapi dengan mudah. Hampir setiap pagi aku merasa bahagia karena bisa bertemu dengan dia, tapi hampir setiap malam aku harus meneteskan air mata karena merindukan dia. Aku tak pernah mudah untuk mengungkapkan atau menunjukkan rasa cinta. Aku hanya bisa memendamnya, walau itu terasa sangat menyiksa. Aku ingin seperti kebanyakan pria yang dengan mudah mampu menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap wanita yang dicintainya. Tapi aku bukanlah mereka.
Aku ingin sekali menghabiskan sisa hidupku dengannya, aku ingin keindahanya menemaniku melewati waktu. Tapi aku tahu itu bukanlah hal yang mudah. Aku tak tahu bagaimana cara menghadapinya, aku hanya bisa bertanya “ Ya Allah,mungkinkah ini semua akan kembali berakhir sia-sia ”.
Hari ini semuanya terbukti, aku kembali menerima berita duka, hari ini aku harus memakamkan sebuah perasaan cinta, tanpa air mata, tapi bukan berarti tanpa luka dan kecewa.
R.S Dewantoro

Tidak ada komentar: