yang udah baca

Senin, 31 Mei 2010

Tuhan pun Punya Malu

Aku adalah seorang muslim biasa dengan pengetahuan tentang agama yang juga biasa-biasa saja, aku jarang sekali mengikuti pengajian ataupun hal-hal yang sejenis. Kalaupun mendengar pengajian aku hanya mendengarnya lewat televisi, radio ataupun media lainnya. Karena itu sebelumnya aku mohon maaf bila tulisan ini bukan tulisan yang bagus, mohon maaf jika tulisan ini penuh dengan kesalahan. Aku hanya mencoba menuangkan pemikiran dan gagasan ku dengan harapan tulisan ini dapat memberi tambahan wawasan serta menjadi bahan renungan,baik untuk aku sendiri ataupun semua pembacanya.
Aku terkejut ketika membaca sebuah tulisan di internet,tulisan ini di buat oleh Ahmad Sarwat, Lc yang membahas tentang “Hukum Mengangkat Tangan Ketika Berdoa” , salah satu hadist yang digunakan sebagai dalil menarik perhatianku dan menggelitik ruang pikirku. Hadist itu adalah ;
Dari Salman Al-Farisy ra bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Tuhan kalian Maha Hidup ‏dan Maha Pemberi. Dia malu kepada hamba-Nya, bila hamba itu mengangkat kedua tangannya, namun mengembalikannya dengan tangan kosong." (HR Abu Daud, Tirmizy dan Ibnu Majah)
Kalimat terakhir dalam hadist itu memberiku inspirasi untuk membuat tulisan ini, ya benar kalimat “Dia malu kepada hamba-Nya, bila hamba itu mengangkat kedua tangannya, namun mengembalikannya dengan tangan kosong” menggelitik ruang pikiranku. Aku tak dapat membayangkan bagaimana Allah SWT yang Maha Kuasa,Maha Agung dan Dzat yang melebihi segalanya, masih memiliki malu. Sedangkan banyak sekali manusia yang tidak lagi memiliki malu, padahal manusia itu hanya mahkluk lemah, mahkluk yang tak berdaya. Manusia adalah bukan siapa-siapa di hadapan Allah SWT, tapi terkadang manusia tak punya malu dan anehnya lagi sering kita bangga akan hal itu….Astagfirullah….
Begitu banyak anugerah yang telah diberikan Allah SWT kepada kita, bahkan mungkin tak terhitung jumlahnya,tapi tanpa rasa malu kita masih saja tetap meminta dan meminta, tanpa rasa malu kita tetap memohon begitu banyak hal padaNya. Memang Allah tak pernah melarang kita untuk berdoa dan meminta, bahkan Allah mewajibkan setiap hambanya untuk memohon dan berdoa hanya kepadaNya. Tapi sudah sewajarnya kita meneteskan air mata dalam setiap doa yang kita ucapkan, bukan untuk mengiba ataupun memelas, tetapi untuk menunjukkan bahwa kita sebenarnya malu untuk meminta. Kita harus malu karena Allah sudah memberi kita begitu banyak,kita harus malu karena kita seperti orang yang tak tahu diri, terus saja meminta meskipun sudah diberikan begitu banyak hal. Kita harus malu,karena kita seperti tak pernah berterimakasih kepadaNya. Kita harus malu meskipun kita tak punya pilihan lain selain meminta kepadaNya.
Dan yang seharusnya membuat kita lebih malu lagi adalah ketika keinginan kita tak berwujud, ketika mimpi kita tak tercapai, kita sering menggerutu dan seolah-olah seperti sedang menyalahkan Allah. Kita harus sering mengingat bahwa Allah tidak selalu memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan. Kita harusnya malu,karena kita hanya mampu menggerutu. Kita seharusnya malu karena keinginan yang tak terwujud ataupun mimpi yang tercapai itu adalah karena kesalahan kita sendiri, karena kita yang kurang berusaha.
Bukan hanya tak punya malu dalam meminta dan berdoa, terkadang kita juga tak punya malu dalam berbuat salah dan dosa….Masya’Allah….Entah beberapa kali kita berbuat dosa dan salah tanpa rasa malu sedikitpun. Ketika berbuat salah dengan entengnya kita berkata “kita kan hanya manusia”, kita semua memang hanya manusia yang lemah dan tak berdaya,tapi itu bukan alasan untuk berbuat salah tanpa rasa malu. Ingat Allah menganugerahi kita dengan pikiran yang mampu membedakan mana yang benar dan salah,dan nurani yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Karena itu ketika berbuat salah dan dosa, kita seharusnya malu karena tak mampu mempergunakan anugerah dari Allah yang berupa pikiran dan nurani. Dan seharusnya rasa malu itu mampu mencegah kita untuk mengulangi kesalahan sama dan mampu mengubah diri kita untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Sebenarnya setiap manusia memiliki rasa malu, tapi terkadang rasa malu itu terkubur dalam kesombongan dan keangkuhan yang tak pantas dimiliki oleh manusia. Karena itu kita harus sering merendahkan diri di hadapan Allah, membuang semua keangkuhan dan kesombongan yang ada dan kembali menumbuhkan rasa malu yang masih tersisa dalam diri kita.

R.S. Dewantoro

Tidak ada komentar: