yang udah baca

Minggu, 28 November 2010

Menikah Tanpa Cinta

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia,menikah tanpa cinta mungkin hanya cocok untuk jaman siti nurbaya. Saat ini saling mencintai menjadi alasan yang paling sering digunakan oleh dua sedjoli untuk menikah dan membina keluarga. Rasa cinta di antara mereka dianggap sudah cukup mumpuni untuk menjadikan keluarganya sakinah, mawadah dan warammah. Mungkinkah jika di jaman sekarang ini kita menikah tanpa harus saling mencintai???. Mungkinkah sepasang pemuda dan pemudi tanpa ada rasa cinta di antara mereka???.
Catatan singkat ini mencoba untuk sedikit mengupasnya. Tidak bisa dipungkiri rasa cinta seorang manusia terhadap lawan jenisnya adalah fitrah, dan itu adalah bagian dari anugerah Allah SWT. Karena itu wajar jika rasa cinta menjadi salah satu alasan utama untuk menikah. Tapi apakah menikah itu hanya urusan dunia,tentu tidak menikah adalah urusan dunia dan sekaligus juga urusan akhirat. Dan apakah rasa cinta sesama manusia juga merupakan urusan dunia dan akhirat, rasa cinta sesama manusia akan berakhir seiring berakhirnya hidup seorang manusia di dunia. Karena itu perlu sesuatu yang lebih dari sekedar rasa cinta untuk alasan menikah.

Kembali pada pertanyaan sebelumnya,mungkinkah sepasang pemuda dan pemudi menikah tanpa rasa cinta di antara mereka. Bagaimana jika sepasang pemuda dan pemudi menikah dengan alasan rasa cintanya terhadap Allah SWT dan rasulNya. Dengan rasa cinta terhadap Allah SWT seorang manusia akan selalu berusaha untuk menyenangkanNya dengan berbuat hal-hal yang mulia di hadapan Allah SWT, dan bukankah rasulullah bersabda bahwa tidak ada hal yang lebih mulia,selain seorang suami yang memuliakan isterinya. Dan tentu saja rasa cinta terhadap Allah SWT juga membuat seorang manusia takut untuk berbuat hal-hal yang hina di hadapanNya,dan sekali lagi Rasulullah SAW memperingatkan bahwa tidak hal yang lebih hina selain seorang suami yang menghinakan isterinya. Selain itu tidak ada contoh rumah tangga yang lebih sempurna,selain rumah tangga Rasulullah SAW,rumah tangga seorang kekasih Allah.
Jadi masih perlukah untuk saling mencintai menjadi alasan untuk menikah? Masih belum cukupkah rasa cinta terhadap Allah SWT dan rasulNya menjadi alasan untuk menikah? Jadi apakah rasa cinta trhadap Allah SWT mampu membuat seorang suami bisa membahagiakan isterinya? Jadi apakah rasa cinta terhadap Allah SWT bisa menjadikan seorang wanita menjadi isteri yang shaliha?

NB : kupersembahkan untuk seluruh teman,sahabat dan saudara serta untuk aku sendiri,yang sampai saat ini masih berusaha untuk menyempurnakan rasa cinta terhadap Allah SWT dan rasulNya.

Tidak ada komentar: